KataKunci: Sistem informasi, sertifikat, web, SEAMOLEC. Memasang beberapa fitur pada keamanan sistem. D. Perancangan Sistem Jurnal Nasional JMII 2017 77 JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA (JMII Vol 1/IV/2016) JMII Vol 2, No. 1, Januari-Maret 2017 ISSN: 2541-5093 Gbr. 4 Activity Diagram Use case Login Admin 2. Activity Diagram Use Case
Rilisterbaru SNI ISO/IEC 27001:2013 merupakan suatu standar Internasional dalam menerapkan sistem manajemen keamanan informasi atau lebih dikenal dengan Information Security Management Systems Penerapan dan Sertifikasi SNI ISO/IEC 27001:2013. Jika anda membutuhkan informasi terkait konsultasi dan pendampingan penerapan SNI ISO/IEC 27001:
ISACA( The Information Systems Audit and Control Association) adalah suatu organisasi profesi internasional di bidang tata kelola teknologi informasi. Dalam tiga dekade terakhir, ISACA telah berkembang pesat. Hal ini ditandai dengan dijadikannya ISACA sebagai acuan praktik-praktik terbaik dalam hal audit, pengendalian dan keamanan sistem
sistemkeamanan informasi. Jurnal SANTIKA : Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi-ISSN2088-5407 Volume 6 No 2 Desember 2016 503 Sistem Manajemen Keamanan Informasi sertifikasi SMKI perusahaan. 8. ISO 27007: dokumen panduan audit SMKI
Dalamrangka menjaga ketersediaan, integritas, dan kerahasiaan informasi perusahaan, termasuk pada Sumber Daya Manusia (SDM), proses, dan teknologi informasi, BEI berkomitmen untuk menerapkan Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) berbasis ISO 27001. Sertifikasi ISO 27001:2005 dilakukan secara bertahap, dimulai pada tahun 2012.
Berdasarkanhal tersebut, kita ketahui bahwa manusia memegang peranan kunci dalam penerapan sistem keamanan informasi. Mitnick dan Simon menyatakan manusia merupakan faktor utama dan penting dalam pengamanan informasi selain teknologi, karena manusia merupakan rantai terlemah dalam rantai keamanan. Oleh sebab itu, dimensi manusia perlu
Salahsatu layanan akreditasi yang diberikan oleh KAN adalah skema akreditasi LSSMKI, yaitu skema yang diperuntukkan bagi organisasi yang menyelenggarakan audit dan sertifikasi sistem manajemen keamanan informasi berdasarkan SNI ISO/IEC 27001:2013.
HargaPaket Lengkap Dokumen ISO 27001:2013 Sistem Manajemen Keamanan Informasi Rp 9.500.000,- (sembilan juta lima ratus ribu rupiah) (pengiriman file via email)----- Paket Lengkap Dokumen ISO 27001:2013 adalah sekumpulan dokumen siap pakai dalam format Microsoft Office Word, Excel, atau Power Point yang telah memenuhi Persyaratan ISO 27001:2013 Sistem
Yogya(RE) - Melalui Lembaga Sistem Informasi (LSI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), manajemen keamanan informasi di UMY berhasil memperoleh sertifikasi ISO 270001: 2013 setelah melaksanakan audit sertifikasi pada Selasa (28/12) di Ruang Sidang AR. Fakhruddin B lantai 5 UMY.
Untukmembantu menjamin keberhasilan di pasar global, merupakan hal yang penting untuk memilih program sertifikasi berdasarkan praktek teknik yang diterima secara umum. CISA diakui di seluruh dunia, oleh seluruh industri, sebagai sertifikasi untuk profesional audit, kontrol, penjaminan dan keamanan sistem informasi.
SS3n. ISO 27001 merupakan standar internasional yang berfokus pada keamanan informasi data dan diterbitkan oleh International Organization for Standardization ISO dalam kemitraannya dengan International Electrotechnical Commision IEC. Keduanya merupakan organisasi internasional terkemuka yang mengembangkan standar secara internasional dan telah diakui secara internasional serta bisa diterapkan oleh perusahaan manapun. ISO 27001 adalah standar internasional yang menyediakan kerangka kerja/framework untuk menerapkan sistem manajemen keamanan informasi atau Information Security Management System ISMS. Framework ISO merupakan kombinasi dari kebijakan dan proses yang digunakan oleh perusahaan atau organisasi. Standar ini menyediakan framework untuk membantu perusahaan/organisasi dari berbagai industri untuk melindungi informasi data dengan cara yang sistematis dan biaya yang efektif melalui penerapan Information Security Management System ISMS. Lebih Detail Tentang ISO 27001 ISO 27001 merupakan bagian dari serangkaian standar yang dikembangkan untuk menangani keamanan informasi. Standar tersebut juga disusun agar kompatibel dengan standar sistem manajemen lainnya. Tujuannya yaitu untuk memberikan kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan informasi yang berkelanjutan serta berlandaskan hukum. Sertifikasi ISO 27001 sangat penting untuk melindungi aset perusahaan seperti informasi karyawan, klien, brand image, dan informasi penting lain yang bersangkutan. Standar ISO mencakup pendekatan berbasis proses untuk memulai, menerapkan, mengoperasikan dan memelihara ISMS perusahaan. Kejahatan dunia maya semakin tinggi setiap tahunnya dan merugikan ekonomi global. Implementasi dari standar internasional yang diakui pada perusahaan bisa menjadikan perusahaan jauh lebih aman dan bisa memberikan respon ideal terhadap pelanggan yang berlandaskan hukum dari potensi ancaman keamanan seperti cyber crime, pelanggaran data pribadi, penyalahgunaan data, pencurian data, dan serangan virus. Pada tahun 2020, survey dari ISO menunjukkan bahwa sertifikasi ISO 27001 telah mengalami peningkatkan hingga 24,7%. Itu berarti semakin banyak perusahaan/organisasi yang mulai peduli dan mengerti akan pentingnya keamanan informasi data. Perusahaan dapat mengikuti sertifikasi ini dengan mengundang lembaga sertifikasi terakreditasi untuk melakukan audit dan jika audit berhasil, maka lembaga akan menerbitkan sertifikat tersebut pada perusahaan. Sertifikat ini berarti bahwa perusahaan sepenuhnya mematuhi standar internasional yang belaku. Sertifikat berakreditasi pada perusahaan/organisasi ini menunjukkan bahwa perusahaan Anda berdedikasi dalam mengikuti praktik keamanan informasi data. Ketika perusahaan Anda menampilkan sertifikat tersebut, pelanggan akan mengetahui bahwa bisnis tersebut memiliki kebijakan untuk melindungi informasi pelanggan dari ancaman keamanan saat ini. Selain itu, sertifikasi ISO 27001 dapat memberikan evaluasi tentang apakah informasi perusahaan Anda terlindungi secara baik. Manfaat Penting ISO 27001 Ada 6 manfaat penting yang bisa didapatkan perusahaan/organisasi dari penerapan standar internasional yang satu ini Sumber 1. Mematuhi persyaratan hukum Kedepannya akan semakin banyak undang-undang, peraturan, dan persyaratan kontrak yang terkait dengan keamanan informasi. Penerapan ISO 27001 dapat memberikan perusahaan/organisasi Anda metodologi yang sempurna untuk mematuhi persyaratan hukum yang sejalan dengan persyaratan/peraturan dari GDPR General Data Protection Regulation, NIS Directive Petunjuk tentang keamanan jaringan dan sistem informasi, dan undang-undang keamanan cyber lainnya. 2. Menghindari denda yang besar ISO 27001 adalah tolak ukur global yang diterima oleh manajemen aset informasi. Hal-hal ini memungkinkan organisasi dapat menghindari hukuman/denda yang tinggi terkait ketidakpatuhan terhadap persyaratan perlindungan data dan kerugian finansial akibat pelanggaran data. 3. Meraih keunggulan kompetitif Jika perusahaan Anda mendapatkan ISO 27001, sedangkan kompetitor Anda tidak memilikinya, hal ini otomatis menempatkan perusahaan Anda dalam posisi terdepan di mata pelanggan. Pelanggan yang yang sangat sensitif dengan keamanan data tentu akan lebih memilih perusahaan yang sudah bersertifikat. 4. Biaya yang lebih efektif Filosofi utama ISO 27001 adalah untuk mencegah terjadinya kejahatan keamanan informasi data. Setiap kejahatan yang terjadi baik kecil maupun besar tentunya akan membutuhkan biaya. Oleh karena itu, investasi dalam sertifikasi Standar ini memungkinkan perusahaan Anda mencegah adanya kejahatan keamanan informasi data kedepannya. 5. Melindungi reputasi perusahaan Meningkatnya kejahatan dunia maya di seluruh dunia bisa berdampak besar bagi perusahaan/organisasi Anda. Sertifikasi ISO 27001 pada ISMS perusahaan membantu melindungi perusahaan/organisasi Anda dan menjauhkannya dari berita utama. 6. Meningkatkan struktur dan fokus perusahaan Ketika sebuah perusahaan/organisasi berkembang dengan cepat, mereka tidak memiliki waktu untuk berhenti dan menentukan proses/prosedurnya. Hal itu menyebabkan karyawan kebingungan dalam mengatasi pekerjaannya. ISO 27001 dapat membantu perusahaan dalam mengatur tanggung jawab, risiko, serta informasi dengan jelas. Jika Anda benar-benar menganggap serius ancaman keamanan informasi data, sertifikast tersebut adalah cara yang cerdas untuk diterapkan. Anda bisa mempelajari cara menyimpan data dengan aman dan meminimalisir adanya resiko kejahatan kedepannya. Apakah perusahaan Anda siap mendapatkan sertifikasi ISO 27001? Qiscus hadir untuk membantu bisnis Anda meningkatkan performanya dengan aman. Ketahui lebih lanjut tentang Qiscus dan produk-produk Qiscus yang dapat membantu bisnis Anda melalui tautan ini
Fadli Fatih Teknologi Sunday, 11 Jun 2023, 1052 WIB Ilustrasi Peretasan Sistem Informasi Shutterstock Jakarta - Masyarakat Indonesia dibuat ramai akibat kasus kebocoran data. Salah satunya kasus serangan terhadap Bank Syariah Indonesia BSI oleh kelompok hacker LockBit pada hari Senin, 8 Mei 2023. Kelompok hacker tersebut berhasil meretas situs layanan BSI yang mengakibatkan gangguan layanan hingga beberapa hari setelahnya. Bukan hanya itu, kelompok hacker ini juga telah menjual data nasabah BSI ke pasar gelap internet. Meski begitu, Coorporate Secretary BSI Gunawan A Hartoyo memastikan bahwa data dana nasabahnya tetap aman dan masih bisa melakukan transaksi seperti biasanya. Pertanyaannya, Mengapa kebocoran data masih terjadi meskipun sistem informasi sudah dikonfirmasi aman? Apakah benar bahwa data nasabah tersebut aman? Penyebab Serta Alasan Terjadinya Kebocoran Data Berikut alasan-alasan mengapa kebocoran data terus terjadi meskipun sudah dijamin keamanannya. 1. Memberikan Rasa Aman Yang Semu Industri perbankan sering kali memberikan rasa aman yang berlebihan kepada nasabahnya, namun faktanya peretas masih sangat mudah mengeksploitasi kelemahan dalam sistem tersebut. Hal ini yang membuat rasa aman menjadi berbahaya, sangat penting untuk diingat bahwa tidak ada sistem yang benar-benar 100% aman. Sebaiknya hasil penilaian tingkat risikonya yang diberitahu kepada masyarakat, ancaman apa yang mungkin akan terjadi serta bagaimana pengambilan keputusannya sebagai solusi yang tepat. 2. Salah Fokus Dalam Menetapkan Keamanan Informasi Tidak sedikit perusahaan maupun perbankan terlalu fokus pada keamanan teknologi. Pada akhirnya kebocoran data masih tetap terjadi meskipun sistem informasi sudah dijamin keamanannya. Sangat penting menentukan prioritas keamanan informasi, karena yang seharusnya dilindungi ialah informasinya. Keamanan teknologi hanya salah satu cara untuk melindungi informasi. 3. Pengambil Keputusan Bukan Orang Yang Kompeten Pengambil keputusan yang tidak paham secara menyeluruh mengenai isu-isu keamanan teknologi informasi dan ancaman yang akan datang, serta tidak begitu paham betapa pentingnya menjaga informasi perusahaan, dapat menjadi kesalahan fatal dalam pengamanan dari segi organisasi. Seorang pengambil keputusan haruslah orang yang kompeten dan bertanggung jawab. Tidak begitu saja menyerahkan kerjaannya kepada orang lain yang tidak paham nilai, ancaman, dan siapa yang akan menjadi pengancam terhadap asetnya sendiri yang begitu berharga, yaitu informasi. 4. Keliru Dalam Menentukan Prioritas Aspek Keamanan Informasi Terdapat 3 aspek dasar keamanan informasi yaitu Integritas, Kerahasiaan, dan Ketersediaan. Tetapi banyak dari industri perbankan, justru terlalu fokus pada aspek kerahasiaan saja tanpa memperhatikan aspek integritas dan aspek ketersediaan. Tidak ada pengaturan yang jelas mengenai pentingnya aspek integritas dalam undang-undang semakin mendukung argumentasi bahwa aspek integritas itu seakan tidak penting. Jangan heran jika masih sering terjadi kasus peretasan per-orangan, transaksi palsu, dan lain-lain, yang berakar pada aspek integritas, di mana kerugian tersebut masih ditanggung oleh nasabah itu sendiri. 5. Terlalu Mengandalkan Teknologi Sebagai Satu-Satunya Solusi Keamanan Ketergantungan terhadap teknologi sebagai satu-satunya solusi keamanan informasi dapat menjadi kesalahan. Tidak sedikit organisasi ataupun perusahaan menganggap bahwa dengan adanya teknologi keamanan yang canggih, mereka pikir telah menjaga keamanan informasinya dengan baik. Kebanyakan hasil test penetrasi yang dilakukan faktor teknologi malah cenderung menyesatkan karena skenario yang digunakan tidak mencerminkan kondisi sebenarnya jika seorang penjahat siber melakukan penyerangan. 6. Keterlibatan Manusia Sebagai Penyebab Utama Masalah Keamanan Mayoritas masalah keamanan berasal dari kesalahan manusia. Sekitar 80% masalah keamanan disebabkan oleh kesalahan manusia, sehingga bagaimana mungkin hasil test penetrasi dapat memberikan perlindungan jika yang dievaluasi hanya 20% saja faktor teknologi? Maka sangat penting merangkul faktor manusia dalam upaya keamanan informasi. Manusia yang berintegritas, kompeten, dan bertanggung jawab, sebagai kunci dalam melindungi dan menjaga keamanan informasi. Keamanan informasi bukan hanya tentang teknologi. Percuma teknologi canggih, tetapi dipakai oleh orang yang tidak berintegritas. Sumber Referensi - Buku "Hackers Secrets for CEOs" Oleh Gildas Arvin Deograt Lumy. keamananinformasi sisteminformasi hacker kebocorandata Disclaimer Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku UU Pers, UU ITE, dan KUHP. Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel. Berita Terkait Terpopuler di Teknologi
Caro leitor a, Neste artigo irei abordar um tema muito importante que são as certificações na área de Segurança da Informação. Pelo que se observa no mercado de TI, profissionais de segurança da informação tal como também em outras áreas que possuem certificações tendem a ter mais oportunidades e salários mais elevados. Portanto, conhecer quais certificações em segurança da informação estão em alta pode te ajudar a tomar uma decisão de qual caminho seguir. Vamos ao que interessa… Abaixo seguem as melhores certificações de segurança da informação atualmente no mercado de TI. 1 – OSCP Offensive Security Professional – Try harder! Certamente essa certificação pode “separar os fracos dos fortes”, devido ao seu alto grau de dificuldade e habilidade requerida. Tudo começou em 2006 com o primeiro lançamento do curso 101 pela Offensive Security, que na época ainda usava o antigo e famoso Back Track. Caso você não conheça o Back Track, este era um sistema operacional totalmente voltado a testes de invasão, que posteriormente foi transformado e remodelado dando origem ao atual Kali Linux. Durante o curso o aluno aprende a conduzir testes de invasão usando o Kali Linux, sendo que a maior parte do curso é voltada a atividades práticas. Conhecer alguns conceitos de protocolos TCP/IP, Administração de Redes Windows, Linux e um pouco de programação de scripts pode te ajudar a conquistar essa certificação. Contudo, o maior diferencial do curso é o exame para obter a certificação, pois é uma prova totalmente prática que tem uma duração de 24 horas. E durante esse tempo o aluno precisa atacar com sucesso diversas máquinas do laboratório virtual da Offensive Security e gerar um relatório detalhado dos ataques. Após finalizar o exame com sucesso o relatório é revisado pela equipe da Offensive Security e, estando tudo certo, você recebe o seu certificado. Parece fácil não é? Mas esse exame é considerado um dos exames mais difíceis quando o assunto é certificação de segurança da informação. Curso preparatório OSCP 2 – CEH Certified Ethical Hacker Bom, se o seu objetivo é se tornar um hacker ético, almejar a certificação CEH é imprescindível, sendo que o programa é um dos mais desejados e procurados do mercado. A certificação de segurança da informação CEH Certified Ethical Hacker comprova as habilidades técnicas dos alunos ao analisarem vulnerabilidades em sistemas e infraestruturas de TI. Um ponto importante dessa certificação é conhecer bem as ferramentas de hacking disponíveis, pois conhecê-las poderá te ajudar a conquistar a sua certificação. Para poder participar da prova de 125 questões de múltipla escolha com 4 horas de duração é necessário participar de um curso preparatório de mínimo 5 dias ou possuir 2 anos de experiência comprovada em Segurança da Informação. Claramente essa certificação é muito importante, após conquistá-la você provará para todos que possui um bom conhecimento quando o assunto é vulnerabilidade em sistemas. A prova é aplicada pela EC Council, uma organização reconhecida mundialmente por certificar profissionais de segurança da informação nas mais diversas áreas e habilidades. Curso preparatório CEH 3 – CISSP Certified Information System Security Professional Se você está buscando excelência, a certificação CISSP certamente pode te fornecer isso. Isso devido a certificação atender aos padrões da Norma ISO/IEC 17024. Muitos profissionais de segurança dizem que o material de estudos para essa certificação é muito extenso e os requisitos para conquista-lá são rigorosos. Isso devido a exigência de ter pelo menos 5 anos de experiência recente na área de segurança da informação e no mínimo 2 domínios de conhecimentos da estrutura da certificação. A CISSP aborda 10 áreas de conhecimentos, sendo elas as seguintes Metodologia e Sistemas de controle de acesso Segurança em Telecomunicações, Redes e Internet Governança da segurança da informação e gerenciamento de riscos Segurança de desenvolvimento de software Criptografia Arquitetura e Design de Segurança Operações de segurança Continuidade e planejamento de negócios após desastres Leis e investigações éticas Segurança física Bom, como é possível observar essa certificação de segurança da informação é extremamente abrangente, portanto, exige do profissional um elevado grau de conhecimento e comprometimento. Curso preparatório CISSP 4 – CompTIA Security+ Criada em 1982 a CompTIA é uma associação comercial sem fins lucrativos que emite certificações para profissionais de TI. Sendo considerada uma das melhores do setor da tecnologia, suas certificações são reconhecidas mundialmente. Certamente obter a certificação CompTIA Security+ demonstra que o profissional é experiente e possui um vasto conhecimento quando o assunto é segurança da informação. A Securtiy+ é considerada uma certificação de nível básico, entretanto, é exigido no mínimo 2 anos de experiência comprovada trabalhando com segurança de redes. Uma curiosidade sobre essa certificação é que ela é aprovada pelo Departamento de Defesa do Estados Unidos, além de estar em conformidade com os padrões ISO 17024, assim como a CISSP. Portanto, considerar tirar essa certificação é uma excelente decisão, a prova consiste em 90 questões e tem duração de 90 minutos. Simulados para a certificação CompTIA Security+ 5 – CISM Certified Information Security Manager Se você gerencia ou pretende gerenciar sistemas de segurança da informação, você certamente deve investir em uma certificação CISM Certified information Security Manager. Ela foi criada em 2003 pela ISACA Associação de Auditoria e Controle de Sistemas da Informação e desde então tem certificado profissionais com o mais elevados padrões. A certificação CISM foca totalmente no gerenciamento e controle da segurança da informação a nível corporativo, sendo considerada uma das melhores certificações de segurança da atualidade. Contudo, obtê-la pode não ser uma tarefa tão fácil, existem alguns requisitos mínimos, confira abaixo Concordar com o código de ética profissional da ISACA Ter no mínimo 5 anos de experiência em segurança da informação. Dentre esses 5 anos, no mínimo 3 anos devem ter sido em gerenciamento de segurança da informação Sendo que a experiência deve ser verificável, Ok? Devendo ter sido obtidas até 10 anos antes da sua inscrição ou dentro de no máximo 5 anos após ser aprovado no exame Uma vez que a credencial CISM for obtida, ela tem validade de 3 anos e você deve pagar uma taxa de manutenção anual. Após vencer o prazo é necessário renová-la para se manter atualizado. Curso CISM Concluindo Essas foram apenas 5 certificações de segurança da informação listadas neste artigo, mas certamente existem outras que também são importantes e que ficarão para um próximo artigo. Após conhecermos um pouco mais sobre essas certificações, podemos observar que todas exigem muito conhecimento e dedicação. Contudo, obtê-las pode abrir um novo leque profissional para a sua carreira, sendo assim, se você quer trabalhar ou se atualizar no ramo de segurança da informação, dedique um tempo para buscar algumas dessas certificações, você não irá se arrepender! Caso você leitora já possua alguma destas certificações, deixe nos comentários como foi a sua experiência para conquistá-las.